Senin, 10 Oktober 2016

Rajin

Banyak orang yang ingin di cap sebagai anak yang rajin, namun konteksnya, kata rajin disini adalah melakukan suatu pekerjaan tanpa memiliki rasa keberatan untuk mengerjakannya, dalam arti disini adalah sukarela. Berbicara tentang rajin, orang tua kita telah mengajarkan kepada anak-anaknya bahwa hidup ini tidak boleh bermalas-malasan, harus bisa menjadi orang yang berhasil dalam segala bidang yang digelutinya.

Contohnya, pada akhir Perang Dunia 2, Jepang yang notabene adalah salah satu negara dengan kekuatan militer terbesar didunia harus bertekuk lutut oleh Sekutu (Amerika Serikat) karena Kota Hiroshima dan Nagasaki hancur lebur dibom oleh Sekutu. Setelah menelan pit pahit akibat peristiwa tersebut, Jepang bertekad untuk membangun negaranya. Namun sebelum meletus Perang Dunia, mayoritas penduduk Jepang sangat santai dan bermalas-malasan. Akhirnya setelah selesainya Perang Dunia, Jepang bangkit menjadi negara paling maju di kawasan Asia dan Dunia. Prinsip mereka adalah "Rajin".

Semangat untuk berubah harus beriringan dengan niat serta usaha untuk mewujudkannya. Apabila hanya mengharapkan bantuan dan uluran dermawan semata, jangan harap bisa membawa dampak perubahan yang lebih baik.




"Rajin Pangkal Pandai"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar